gorutkab.bnn.go.id Kota Gorontalo – Sesuai dengan hasil penelitian BNN bersama Puslitkes UI menunjukkan bahwa jumlah pecandu di Indonesia sekitar 3,8 s.d. 4,2 juta jiwa. 27 % diantaranya merupakan kelompok coba pakai, 45% kelompok teratur pakai, 26 % kelompok pecandu bukan suntik dan 2 % kelompok pecandu suntik (Jurnal Data P4GN Edisi Tahun 2013). Dari angka diatas, pecandu yang memerlukan layanan terapi dan rehabilitasi dengan segera adalah 1.190.000 orang. untuk itu permasalahan rehabilitasi ini sangatlah penting untuk dilaksanakan, demi menyelamatkan generasi dari bahaya Narkoba.
Untuk itu kepala BNNK Gorontalo Utara Dr. Ibrahim Paneo, M.Kes bersama Konselor Adiksi Ahli Muda Roli Ismail AMd.Far mengikuti rapat koordinasi terkait rehabilitasi bersama instansi terkait yang diselenggarakan oleh BNNP Gorontalo, Selasa (02/02).
Acara yang digelar di ruang pertemuan Pino’s Kota Gorontalo Utara ini dibuka secara resmi oleh Kepala BNN Provinsi Gorontalo yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Konselor Ahli Madya Dra. Maria Jeanne Tanzil M.AP, dengan mengundang Kepala BNN Kab/Kota bersama Konselor Adiksi Ahli Muda se-Provinsi Gorontalo serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
Dra. Maria Jeanne Tanzil, M.AP mengatakan, giat ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman tentang program rehabilitasi sampai ke pascarehabilitasi yang akan dilaksanakan pada tahun 2021. “Ini program yang sudah ada sebelumnya, namun ada beberapa pengembangan terlebih dalam pemberian intervensi yang berbasis masyarakat”, ungkapnya.
Lanjut Maria program ini, melibatkan masyarakat dengan harapan kedepannya ada sinergitas antara BNN, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial serta dengan masyarakat dalam memerangi kejahatan narkoba di Provinsi Gorontalo.
Acara berlangsung tertib dan lancar dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Humas BNNK Gorontalo Utara
BNNK Gorontalo Utara Mengikuti Rapat Kooordinasi, Guna Meningkatkan Sinergitas di Bidang Rehabilitasi
