
Anggrek – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gorontalo Utara kembali melaksanakan Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba Tahun Anggaran 2025, Rabu (04/06).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, S.H.,MM., yang bertempat di Aula Satgas TNI AL, Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek.
Dalam sambutannya, Suleman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda strategis untuk memperkuat sinergi semua pihak dalam menghadapi ancaman narkoba yang terus berkembang, khususnya di wilayah perbatasan dan pesisir seperti Gorontalo Utara.
Suleman menambahkan bahwa ancaman narkotika kini semakin kompleks dan masif. Salah satu contohnya adalah keberhasilan aparat menggagalkan penyelundupan dua ton narkoba di perairan Kepulauan Riau baru-baru ini.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi target utama peredaran narkoba.
“Kita harus sadari bahwa ini bukan ancaman biasa. Generasi muda kita terancam jika kita lengah. Kasus seperti dua ton narkoba yang berhasil digagalkan itu hanya puncak dari gunung es. Masih banyak yang tak terlihat, yang justru lebih berbahaya,” jelasnya.
Lebih jauh, Suleman mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan aparat desa, untuk bersama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan pembinaan, edukasi, dan pemberdayaan.
“Pemerintah daerah tentu sangat mendukung penuh kegiatan seperti ini, apalagi jika bersumber dari APBN. Kami berharap melalui koordinasi ini akan lahir komitmen bersama untuk menjadikan Gorontalo Utara sebagai kabupaten yang tanggap dan tangguh terhadap ancaman narkoba,” tutupnya.
Humas BNN Kabupaten Gorontalo Utara